Mungkin saat ini kita sedang berhadapan dengan masalah yang belum bisa diselesaikan sendiri misalnya dalam hal keuangan, masalah pribadi, ataupun hubungan dengan sesama kita. Tetapi jika kita percaya kepada Tuhan dan terus bertumbuh di dalam iman, bahkan ketika kita melihat jalan keluar sekalipun, Tuhan akan memberikan jalan atau arah kehidupan. Rencana Tuhan akan menjadi lebih mudah dipahami saat kita mengikuti jalan yang telah Ia tetapkan buat kita, tetapi memahami bukanlah syarat buat kita untuk berjalan dijalan tersebut. Amsal 4 : 18 mengatakan “Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang rembang tengah hari”. Suatu hari kita akan berdiri dalam cahaya terang kekekalan dan melihat gambaran besar yang telah dirancangkan oleh Tuhan. Kita akan melihat tujuan Tuhan di balik jalan yang telah Tuhan buat khusus untuk kita. Sementara menunggu waktu itu tiba, lakukanlah apa yang dikatakan dalam Amsal 3 : 5-6 “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu”. Saat ini mungkin kita tidak bisa melihat hasil akhinya, tetapi Tuhan bisa. Semua persoalan, kepedihan, kesulitan, dan penundaan, segala sesuatu yang membuat kita bertanya “mengapa” ? suatu hari akan menjadi jelas dalam terang kasih Tuhan. Namun saat ini adalah waktu kita untuk belajar berpegang kepada janji Tuhan. Jadi, teruslah berjalan menuju jalan yang telah Tuhan bentangkan untuk kita hingga kita melihat rencana Nya yang indah.
Marilah kita renungkan beberapa hal :
1. Bagaimana Tuhan “membuat jalan” bagi kita di masa lalu ketika kita berpikir sudah tidak ada jalan lagi ?
2. Apa yang sedang menghalangi kita untuk percaya kepada Tuhan “dengan segenap hati” kita ?
3. Jalan apa yang dapat kita mulai susuri hari ini, meski tempat tujuan tidak sepenuhnya jelas ?
Bersabarlah ! Tuhan tau apa yang Ia kerjakan. Tuhan tau apa yang terbaik untuk kita. Percayalah pada-Nya sebab Dia baik. Amin …
Tuhan Yesus Memberkati kita semua
By: Dina Susana Efreni Laog