Kebahagiaan datang dari ke harmonisan, dan ke harmonisan datang dari kerendahan hati. Kebahagiaan adalah perasaan puas dengan hidup yang dialami saat itu, misalnya lulus dalam ujian, diwisuda kan tepat waktu, bisa menyelesaikan tugas dengan baik, mendapatkan pekerjaan dan lainnya yang membuat kita merasa senang dan menyadari bahwa tuntunan Tuhan nyata dalam hidup kita hingga sampai ke bahagaiaan bisa kita rasakan. Sedangkan, ke harmonisan adalah sebuah ketenangan tanpa disertai masalah-masalah, contohnya keluarga yang harmonis artinya keluarga itu tidak memiliki masalah yang berat.
Yesus adalah teladan utama dari kerendahan hati. Kerendahan hati adalah perasaan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya tidak memiliki kelebihan khusus yang membuat dirinya lebih baik atau lebih unggul daripada yang lain. Apabila kita ingin menjadi orang yang bahagia dan rendah hati seperti Yesus, kita harus belajar bertanya pada diri kita sendiri “Apa yang akan saya lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan? Apa yang akan saya lakukan di rumah, di lingkungan sekitar, atau ditempat kerja ?
Ketika kita menanyakan pertanyaan ini pada diri kita sendiri, jawaban kita pastinya adalah jawaban yang sifatnya rendah hati yang membangun keharmonisan dan kebahagiaan, bukan jawaban yang mendatangkan kesulitan, kepahitan dan kebencian. Maksud kita bertindak seperti Yesus adalah sebagai berikut :
1. Jangan menuntut apa yang menurut kita layak untuk kita dapatkan
Filipi 2 : 6 menyatakan “Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan”Kita memang punya hak sebagai individu, tetapi menuntut hak bukanlah cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita bisa menjadi lembut tanpa harus tunduk pada orang lain, kita bisa menjadi pengertian tanpa harus menuntut.
2. Cari cara untuk melayani
Filipi 2 : 7 menyatakan bahwa “Melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia” Bila kita ingin menjadi seperti Yesus, kita harus belajar melayani kepada sesama kita.
3. Lakukan yang benar meski itu menyakitkan
Filipi 2 : 8 menyatakan bahwa “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”. Yesus ialah teladan utama dari kerendahan hati. Bahkan selanjutnya dikatakan bahwa oleh karena kerendahan hati Yesus, “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama” Marilah kita menjadikan Yesus sebagai teladan yang patut untuk ditiru dalam kehidupan kita hari lepas hari. Amin …
By : Dina Susana Efreni Laog