TERUS BERSAKSI DALAM SETIAP KEADAAN

Sekretariat Diaspora -
Rab, 22 Sep 2021 | 06:26 (3 tahun yang lalu)

2 Timotius 4:1-8

Syalom bapa/mama dan saudara/i yang dikasihi oleh Yesus Kristus renungan yang datang pada kita saat ini berbicara tentang penuhilah panggilan pelayananmu. Dan saya memberi tema Terus bersaksi dalam setiap keadaan.

Bersaksi menurut KBBI berasal dari kata saksi yang berarti menyatakan atau mengakui dengan sesungguhnya. Dalam sejarah kekristenan kesaksian terus dilakukan oleh para Rasul dalam setiap keadaan dan kondisi. Kesaksian yang diberitakan pada umumnya tentang Kematian Yesus Kristus untuk penyelamatan manusia. Sehingga sebagai orang kristen tentu kita juga punya tugas kesaksian (kita bisa bersaksi melalui berbagai cara) dalam setiap keadaan kita.

Surat Paulus yang Kedua kepada Timotius adalah salah satu surat penggembalaan yang berisi nasihat-nasihat pribadi kepada Timotius sebagai teman sekerja dan pembantu yang masih muda. Inti nasihatnya ialah supaya Timotius yang masih muda tabah dan tetap setia kepada ajaran yang benar. Ia dinasihati dan didorong supaya terus setia menyebarkan berita tentang Tuhan Yesus Kristus serta berpegang pada ajaran tentang Injil dari Tuhan juga supaya Timotius tetap bertugas sebagai guru dan pemberita Injil dari Tuhan, sekalipun menghadapi penderitaan dan pertentangan. Surat ini dimaksudkan agar Timotius semangat mengabarkan firman Tuhan dan menjadi penerus Paulus. Timotius khusus diperingatkan supaya tidak turut campur dalam perdebatan-perdebatan yang bodoh dan tak bernilai. Perdebatan-perdebatan seperti itu tidak menghasilkan apa-apa, kecuali merusak pikiran orang yang mendengarnya.

Sekurang-kurangnya ada dua hal penting kenapa Rasul Paulus menulis surat ini untuk Timotius

  • Rasul Paulus sadar bahwa waktu pelayanannya sudah tidak lama lagi (karena Paulus sudah tua) sehingga dia ingin Timotius dengan sungguh-sungguh melanjutkan pelayannya.

  • Paulus sadar akan semakin banyak ajaran sesat yang berkembang waktu itu sehingga umat harus terlebih dahulu diperlengkapi dengan ajaran yang benar tentang Kristus.

           Bapa/mama dan saudara/i yang di kasih oleh Yesus Kristus Manusia sering diperhadapkan pada pilihan, dan biasanya pilihan yang diambil adalah bagaimana ia merasa senang dan nyaman. tetapi pilihan ini cenderung membawa seseorang pada posisi keegoisan yang tinggi. Rasul Paulus dalam suratnya menulis kepada Timotius, supaya Timotius mengambil kesempatan yang diberikan kepadanya dengan tepat dan benar, yaitu memberitakan Injil, baik atau tidak baik waktunya itu terdapat pada ayatnya yang kedua. Timotius masih muda, kesempatan untuk mengambil pilihan yang hanya menyenangkan diri dan nyaman adalah sangat besar.

            Pada bagian ini mengandung pesan yang menarik kepada Timotius bahwa Firman Tuhan harus terus diberitakan dalam segala keadaan, yang salah harus ditegur kemudian diberi nasihat tentang bagaimana harusnya bertindak. Sebagai orang muda Timotius harus melaksakan setiap perintah ini sebagai bentuk tanggung jawab imannya kepada Kristus.

Sehingga Paulus menegaskan dengan sungguh- sungguh. “aku berpesan: dihadapan Allah untuk terus memberitakanlah firman” bahwa Kristus pasti datang, dan alasan kedatanganNya adalah untuk menghakimi semua orang. Paulus juga menegaskan akan banyak ajaran sesat yang muncul yang dapat membuat orang terlena, jika Injil diberitakan terlebih dahulu, itu bisa menjadi penangkal setiap ajaran sesat tersebut. Beritakanlah Injil baik atau tidak baik waktunya, ini adalah kesempatan terbaik yang mengajar kepada kita. Saudara/i Yang di kasih oleh Yesus Kristus Firman ini bukan hanya untuk Timotius, tetapi untuk semua gereja Tuhan, orang-orang percaya yang telah dipanggil-Nya dan menerima kasih Tuhan yang besar. Kesempatan dan tanggung jawab untuk memberitakan Injil adalah milik kita semua. Mungkin kita berkata: “saya tidak tahu caranya, bagaimana, saya bukan pendeta atau penginjil”. Setiap orang percaya yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, didalam dirinya ada Firman yang hidup. Dimana dan kemana, ia sedang memberitakan firman itu, ”kamu adalah surat terbuka yang dikenal dan dibaca oleh semua orang” (2 Kor 3:2). Ide-ide hasil pemikiran kita, tutur kata dan cara penyampaian bahasa, juga semua karya yang dihasilkan, sesungguhnya adalah buah pemberitaan Injil, yang Tuhan tanam didalam diri kita. Yang menjadi pertanyaan mau kita berani menyaksikan itu kepada orang lain, bahwa semua itu datang dari kasih Allah yang besar bagi kita, melalui karya Yesus?

Pada akhirnya ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari bacaan kita:

·         Kesaksian akan kebenaran Kristus menjadi tugas semua orang percaya. Semua orang percaya punya tanggung jawab dan kesempatan untuk terus memberitakan Injil Tuhan dalam seluruh kehidupannya. Dalam masa-masa yang sulit karena pandemic covid-19 ini tentunya banyak orang mengalami kesulitan secara ekonomi, oleh karena itu bagaimana tugas kita sebagai gereja untuk mendukung dan menolong mereka dalam segala keadaan itu.

·         Sebagai orang Kristen kita harus berani mengatakan sesuatu yang benar dan salah (bisa menegur) tetapi kita tidak hanya punya tugas menegur tetapi kita juga punya tugas untuk menasihati dan memberitahukan apa yang benar dan yang salah. Terkadang kita susah untuk menegur orang yang bersalah, karena dia punya status sosial, ekonomi atau bahkan keagamaan yang lebih tinggi dari kita sehingga kita takut untuk menegur mereka.

Kiranya firman Tuhan yang datang saat ini, memberkati kita semua. Amin

By: Aty Padi Lero

2020-2022 © Gmit Diaspora Danau Ina Oesapa